Sabtu, 15 Agustus 2015

Gus Dur, Murid Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang Yang Tidak Pernah Merepotkan Gurunya

20.04  
Gus Dur, Murid Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang Yang Tidak Pernah Merepotkan Gurunya














MusliModerat.Com - Pada suatu ketika Habibana Al-Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Bukit Duri Tebet memanggil muridnya yang paling senior yaitu KH. Fakhrurrozi Ishaq dan Habib Idrus Jamalullail mengenai hal penghinaan yang dilakukan kedua muballigh itu kepada Gus Dur yang pada saat itu telah menjadi Presiden RI ke-4.

Menurut penuturan Ustadz Anto Djibril yang ketika itu hadir di pengajian hari Senin pagi itu Al-Walid bertanya kepada jama'ah yang hadir, "Aina Rozi wa Idrus bin Alwi...?"

Dan keduanya yang hadir mengaji sama menyahut, "Maujud ya habib."


Lalu Habibana berkata, "Ente berdua jangan pulang ya, ana ada perlu."


"Ya Rozi ya Ye' Idrus, ente berdua kalau jadi muballigh gak usah kata-kata kotor sama orang, apalagi sama cucunya KH. Hasyim Asy'ari itu. Ente tahu yang namanya Gus Dur itu siapa? Biar ente faham ya... seluruh Auliya'illah min Masyariqil Ardhi ilaa Maghoribiha, kenal dengan Gus Dur dan ente ini siapa berani mencela - mencela dia. Dan ana sangat malu kalau ada murid atau orang yg pernah belajar sama ana menghina Gus Dur dan juga menghina lainnya. Kalau ente belum bisa jadi seperti Gus Dur, diam lebih baik. Kalau sudah bisa jadi seperti Gus Dur, ngomong dah sana sampe berbusa-berbusa."


Maka sejak mendapat teguran dari Al Walid itulah, KH. Fakhrurrozi Ishaq dan Habib Idrus bin Alwi Jamalullail bungkam kalau pas bicara masalah Gus Dur.

Diperoleh keterangan ternyata Gus Dur adalah murid langsung dari Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang. Gus Dur waktu kecil diajak ayahnya, KH. Abdul Wahid Hasyim. Dan di Jakarta beliau sempat mengkhatamkan 9 kitab di hadapan Habib Ali Al Habsyi.

Sewaktu masih menjabat presiden, Gus Dur pernah hadir di Majelis Ta'lim Kwitang. Beliau datang ba'da shubuh tanpa pengawalan ketat dan Gus Dur duduk ikut pembacaan Asmaul Husna sampai selesai.

"Aduh Pak Presiden, kalau kesini kasih kabar dong," kata Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Habsyi.

"Mending begini bib, kalo kasih kabar ya nanti kasihan jama'ah bisa jadi repot," jawab Gus Dur.

Dan setahun sebelum Gus Dur wafat, beliau mau ziarah di waktu Maulid di Kwitang, lalu Habib Abdurrahman Al Habsyi berkata, "Kalau ada yang tahu Gus Dur kemari, cepat kabarin ana ya."

Tapi dari pihak Gus Dur tidak ada kabarnya dan Yenni Wahid waktu dihubungi tidak menjawab. Dan ternyata Gus Dur nyarkub di jam 11 malam dan itu menurut penuturan pengurus Masjid Ar-Riyadh. Begitulah Gus Dur, beliau orangnya tidak mau merepotkan orang lain.

Semoga sepenggal kisah Gus Dur dengan beberapa habaib sepuh ibukota ini bisa menambah kecintaan kita kepada beliau-beliau.. Lahumul Fatihah
 

Wangsit: Sarkub Papua Abdu L Wahab, S.Kub, Sanad shahih Ustadz Anto Djibril

Mbah Maimoen Zubair Liberal?

20.35  
Mbah Maimoen: jika masjidmu sudah jadi, bikinlah menara biar adzanya terdengar luas nantinya maksiat, miras akan tersingkir dengan sendirinya















MusliModerat.Com - Seorang Tamu sowan kepada Mbah Maimoen untuk minta doa restunya

Tamu       : Saya Jepara Yai.. Yang sekarang ikut kecamatan pakisaji.
Mbah yai : Oh.. iya.. Jepara.. Gimana, Ada apa?
Tamu       : Saya beserta rombongan, pertama mau silaturrahim, yang kedua karena masjid ditempat saya baru direnovasi.. minta restu agar masjidnya cepat jadi.
Mbah Yai : Aamiiin aamiin...
Tamu       : Sekalian minta doa agar lingkungan saya bebas dari miras.
Mbah Yai : iya Jepara banyak miras ya?
Tamu       : Iya Pak Yai.
Mbah Yai : Kamu kok ngurusi urusan Tuhan kenapa..? Termasuk Rukun iman kan Iman dengan Taqdir baik Dan Taqdir burukNya.. Orang yang Ahli minum berarti ditaqdirkan oleh Allah dengan taqdir buruk.. kamu harus bersyukur karena ditaqdirkan oleh Allah, mau mensyiarkan agama.. ditaqdirkan oleh Allah dengan taqdir yang baik.. Allah menciptakan neraka siapa yang menghuninya? Allah menciptakan surga, siapa yang menghuninya juga? Harusnya kamu banyak bersyukur.. sudahlah.. jika masjidmu sudah jadi, bikinlah menara biar adzanya terdengar luas.. nantinya kan maksiat, miras akan tersingkir dengan sendirinya.. saya membuat Al-anwar karena lingkungan disini suka 'jajan', suka mabuk-mabukan.. setelah masjidnya rame, dibuat adzan.. lihatlah sekarang, apa ada yang masih jajan?

Cara Dakwah kiai-kiai sepuh NU memang halus dan dengan cara yang moderat, yang mana tokoh-tokoh seperti beliau sering di cap liberal oleh mereka yang masih rendah ilmu.

Sumber: Abiy Ashfa Atqiya 
http://www.muslimoderat.com/2015/08/mbah-maimoen-jika-masjidmu-sudah-jadi.html


HAKIKAT IKHLAS

Mata Air 04 Mar 2015
HAKIKAT IKHLAS
Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri
Kami, aku dan kakakku Kiai Cholil Bisri, mendengar dari guru kami Syeikh Yasin Al-Fadani dan ayah kami Kiai Bisri Mustofa –rahimahumuLlah, masing-2 berkata: Aku bertanya kpd Sayyid Guru Umar Hamdan ttg hakikat IKHLAS, dan beliau pun berkata: Aku pernah bertanya kpd guruku Syeikh Sayyid Muhammad Ali Al-Witri ttg hal itu dan beliau berkata, Aku pernah bertanya ttg hal itu kpd guruku Syeikh Abdul Ghani Al-Mujaddidi, beliau berkata: Aku pernah bertanya kepada guruku Syeikh Muhammad Abid As-Sindi Al-Anshari, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Shiddiq bin Ali Al-Mizjaji, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada ayahku, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Hasan Al-Ujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad al-Qasysyasyi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad Syanaawi, beliau berkat: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada ayahku Syeikh Ali Asy-Syanaawi, dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Al-Haafizh Jalaluddin As-Suyuthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada A’isyah binti Jaarullah bin Shaleh Ath-Thabari, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ibrahim bin Muhammad bin Shiddiq dan beliau berkata: Aku bertanya ttg hal itu kpd Syeikh Abul Abbas Al-Hajjar dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Jakfar Ibn Ali AL-Hamdani, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abul Qasim bin Basykual, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Qadhi Abu Bakar bin aL-‘Arabi, beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ismail bin Muhammad Al-Fadhal Al-Ashbihani, beliau berkata: Aku pernah menanyakan halitu kepada Syeikh Abu Bakar bin Ahmad bin Ali bin Khalaf dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Abdurrahman Al-Baihaqi dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Sa’id Ats-Tsaghrai dan Syeikh Ahmad bin Muhammad bin Zakaria dan beliau berdua berkata: Kami pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Ibrahim Asy-Syaqiqi dan beliau berkata: Aku pernaha menanyakan hal itu kepada Syeikh Abu Ya’qub Asy-Syaruthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh AHmad bin Ghassan dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad bin ‘Atha’ Al-Hujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abdul Wahid bin Zaid dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Imam Hasan Al-Bashari, beliau menjawab, Aku pernah bertanya kepada shahabat Hudzaifah r.a, beliau menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW ikhlas itu apa, beliau menjawab: Aku pernah menanyakan ttg ikhlas itu kpd malaikat Jibril a.s dan beliau menjawab: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Allah Rabbul ‘Izzaah, dan IA menjawab: “IKHLAS ialah RAHASIA di antara rahasia-rahasiaKU yg KUtitipkan di hati hambaKU yg AKu cintai.”?

Sabtu, 25 April 2015

Cara Membuat Kaligrafi Untuk Pemula (Khat Naskhi)

Menyebut kaligrafi tentunya akan terbayang dibenak kita tulisan arab yang indah. kami akan sedikit membahas tentang khat kaligrafi arab dengan bahasa yang sederhana. Khat adalah bentuk, alur dan model huruf dari sebuah tulisan arab yang dikarang oleh para khathat dari jaman dahulu yang kebanyakan dari timur tengah. Bertujuan untuk mempermudah. memperindah dalam menulis dan membaca huruf arab.
 
Namun perlu diingat khat ini adalah sekedar seni dari model huruf arab jadi bukan bagian dari agama. Oleh karena itu dalam menulis atau melukis kaligrafi arab tidak wajib harus menggunakan khat yang dikarang atau di buat oleh seniman seniman terdahulu. Yang terpenting dalam menulis dan melukis kaligrafi arab ini adalah tidak merubah makna dari kaidah huruf dan bahasa arab. Jadi anda juga boleh berkreasi dengan huruf-huruf arab tersebut asal jangan sampai merubah makna dan artinya.
Jadi apabila anda ingin membuat atau menulis indah kaligrafi arab dengan mengambil cuplikan dari Al-Qur’an dan Hadist, sebaiknya anda perlu memahami arti dari kalimat yang akan anda tulis dalam kaligrafi arab tersebut sehingga tidak menghilangkan atau menambah hurf yang akan merubah makna dari ayat tersebut. Dengan memahami arti dan makna dari ayat-ayat yang kita tulis, selain akan menghasilkan karya yang indah semoga kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai peningkatan amal dan ibadah kita.
Mengenal khat kaligrafi arab, Ada bayak macam khat yang telah dibukukan oleh para seniman kaligrafi, dibawah ini saya hanya memberikan beberapa contoh dari khat-khat kaligrafi arab tersebut diantaranya :
o   KHAT KHAOUFI
Khat dari kaligrafi arab jenis ini banyak menggunakan penggaris untuk menulisnya karena sebagian besar hurufnya menggunakan garis lurus .


o    KHAT NASKHI
khat kaligrafi arab model ini banyak digunakan untuk menulis kitab karena mudah dibaca .

o   KHAT RIQ’AH 
o   sekilas kaligrafi arab dengan khat ini hampir sama dengan khat naskhi, namun bila dicermati ada beberapa perbedaan .berbeda dengan raihani  kaligrafi arab dengan khat ini banyak menambahkan lengkungan pada tiap hurufnya, kha jenis ini banyak digunakan oleh seniman islam di Persia .

o   KHAT DIWANI JALI
 khat ini juga banyak disukai seniman dari persia, bila sudah menjadi kalimat kadang susah untuk membacanya .
o   KHAT SULUSTS 
 khat ini banyak digunakan seniman kaligrafi arab dari asia karena hurufnya indah dan tidak terlalu sulit untuk dibaca

o   KHAT FARISI
diperlukan tangan yang trampil dan tidak kaku karena banyak menarik garis semi lengkung yang panjang .

o  
o   KHAT DIWANI
khat diwani dalam kaligrafi arab jarang digunakan karena bukan hanya kalimat yang susah dipahami hurufnya juga susah di hafal.

Itulah contoh beberapa khat dalam kaligrafi arab yang bisa kita pelajari, namun bagi anda yang baru belajar sebaiknya menggunakan khat yang mudah dulu seperti khat naskhi, khat riq’ah, dan tsulust sebelum anda berkreasi dengan bentuk yang lain.


Sumber: http://presentasi1030.blogspot.com
cp:   Muhammad abduh jadid    (3101 1102 1776)
         Ria nur handayani                   (3101 1102 1780)

Selasa, 07 April 2015

Taubatnya Malik bin Dinar - Rohimahullah



Taubatnya Malik bin Dinar -Rohimahullah-


Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan, mabuk-mabukan, maksiat, berbuat zhalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kezhaliman, tidak ada satu maksiat melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat hingga manusia tidak menghargaiku karena kebejatanku.

Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah.

Aku sangat mencintai Fathimah. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku.
Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta'ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.


Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal dunia.

Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi.

Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat.
Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan.
Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku: “Mari menghadap al-Jabbar!”

Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!”

Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!”

Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!”

Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.

Dia berkata kepadaku:
“Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16)


Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”
Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”

Dia Rohimahullah berkata: Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dia Rohimahullah berkata:
Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16)
.....

Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi'in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.”

Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid berseru: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.”

Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.

Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas. (Misanul I'tidal, III/426).


 
Sumber: Qiblati edisi 06 tahun II – Maret 2007 M /Shafar 1428 H
 https://saripedia.wordpress.com/2010/08/22/taubatnya-malik-bin-dinar-rohimahullah/